Apa Itu Scenario Planning?


Scenario planning merupakan upaya untuk membangun strategi besar – yang seringkali dikatakan sebagai grand strategy, induk dari blue print, atau terjemahan dari world view – yang diperlukan oleh aktor atau agency untuk secara aktif dan kreatif membentuk masa depan yang dicita-citakan. Dengan kata lain, scenario planning seharusnya menjadi dasar pokok dari penyusunan, pelaksanaan dan evaluasi kinerja kebijakan – baik pada tingkat konstitusi, undang-undang, peraturan-peraturan pelaksanaan, maupun program dan proyek – serta pembuatan desain struktural-fungsional administrasi publik sebagai pelaksanaannya. Sebab, scenario planning adalah suatu proses manajemen strategik yang dilakukan untuk mengembangkan serangkaian kondisi, model atau pranata masa depan yang mungkin terjadi dalam sebuah lingkungan sistemik dan dinamis. Seperti disampaikan dalam tabel di atas, scenario planning mempunyai perspektif jangka panjang, plural, kuantitatif dan kualitatif, serta mementingkan dampak masa depan. Scenario planning bukan merupakan bagian melainkan menjadi dasar atau kerangka utama dari perencanaan strategik.


Secara metodologis, pelaksanaan scenario planning yang bertujuan untuk membangun opsi-opsi sejarah masa depan (future history) membutuhkan analisis dan paparan yang menyeluruh tentang analisis terhadap perkembangan berbagai peristiwa, kecenderungan dan kemungkinan pilihan-kondisional. Maka, scenario planning yang solid hanya akan dapat dihasilkan jika terdapat input berupa analisis kinerja kebijakan yang berujung pada penentuan faktor-faktor dari scenario planning itu sendiri. Berdasarkan pada konsep sejarah masa depan ini, scenario planning dapat memberikan kemanfaatan strategis dalam mengatasi masa depan yang ditandai dengan ketidak-pastian, mengatasi ketidak-efektifan dalam pelaksanaan kebijakan, perumusan berbagai kebijakan dan administrasi publik yang tidak strategis, penerapan paradigma-paradigma jangka pendek yang tidak sensitif terhadap masa depan, serta dampak negatif dari perubahan-perubahan kebijakan dan politik yang incremental, drastik dan miopik    

Untuk melaksanakan scenario planning yang solid dan memberikan hasil yang diharapkan, terdapat paling tidak tiga komponen-sekuensial yang perlu dipenuhi. Pertama, langkah yang paling mendasar dan menjadi prakondisi scenario planning adalah analisis tentang kondisi sistemik yang dihadapi. Dalam penelitian ini, analisis tentang kondisi sistemik yang dimaksud adalah pada kasus pengelolaan kawasan perbatasan. Kedua, berdasarkan pada analisis tentang kondisi sistemik tersebut selanjutnya dirumuskan faktor-faktor penentu dan opsi-opsi skenario mulai dari yang paling baik sampai yang paling buruk. Ketiga, ketika salah satu skenario yang paling baik telah ditentukan, maka dapatlah disusun strategi dan kendali untuk pelaksanaan atau penerapannya.

Share this:

Tidak ada komentar