Mengelola Focus Group Discussion (FGD) yang Berkualitas


Peneliti tentunya menginginkan focus group discussion (FGD) yang berkualitas baik proses maupun hasilnya. Oleh karena itu, FGD tersebut perlu mengimplementasikan metode triangulasi yang melibatkan para ahli. Tiga pendekatan dasar ini dapat dilaksanakan secara konsisten dan dikelola secara efektif dan terkontrol selama FGD dilakukan:

Pertama, penentuan standar dan kriteria tentang ‘kebenaran’.
Metode triangulasi dengan melibatkan para ahli pada dasarnya tepat diterapkan untuk menganalisis dan menyelesaikan permasalahan yang tidak mendasarkan pada analisis positivistik yang ketat, melainkan untuk menggali dan menilai secara subyektif-kolektif. Maka, keberhasilan dari metode ini ditentukan kemampuan peneliti dalam memfasilitasi proses dan membangun kesepakatan dari eksplorasi dan pendalaman wawasan. Standar dan kriteria tentang apa yang dinilai benar dibangun berdasarkan pada konsensus-konsensus yang dibangun selama FGD dilaksanakan. Dengan teknik ini, berbagai fenomena, realitas, pengalaman dan persepsi dapat secara optimal disampaikan oleh para anggota panel untuk diperdebatkan, didiskusikan, dan pada akhirnya disepakati.

Kedua, agregasi pendapat para panelis-ahli
Melalui fasilitasi dan konsensus selama FGD, para peserta panel-ahli dibantu untuk mengagregasikan berbagai pendapat dan analisis. Agregasi antara lain dilakukan dengan menemu-kenali kesamaan-kesamaan jawaban atau pilihan yang dikemukakan oleh para panel-ahli. Dalam hal ini, peneliti dan para ahli diposisikan setara untuk memberikan penilaian. Hasil penelitian dan observasi lapangan, data dan informasi sekunder serta data statistik pendukung digunakan sebagai umpan balik dalam proses agregasi hasil.

Ketiga, menjamin kehandalan data dan informasi
Metode triangulasi dengan melibatkan para ahli hanya akan berhasil jika FGD yang dilakukan dikontrol dengan baik. Ada beberapa teknis yang dilakukan untuk mengontrol FGD. Pertama, fasilitasi dilakukan dengan teknik-teknik yang mampu menjaga minat para panel-ahli pada tema utama penelitian. Kedua, sekalipun para panel-ahli menunjukkan minat, peneliti secara persisten berupaya mengorientasi diskusi pada interview guide yang telah disusun, termasuk menjelaskan pertanyaan dan instruksi-instruksi pokok. Minat para panel ahli juga dipelihara dengan mengindikasikan tindak-lanjut yang mungkin dilakukan di masa depan.

Share this:

Tidak ada komentar