Functions and Inter-Relationships of Operating Agencies in Policy Implementation from a Viable System Perspective



Adham, dkk (2012) meneliti fungsi dan hubungan antar lembaga pengoperasian dalam implementasi kebijakan dilihat dari perspektif viable system (Viable System Perspective). Dari segi pendekatan penelitian, penelitian ini merupakan penelitian action research. Dengan menggunakan Viable system perspective, maka penelitian ini sudah masuk taraf penelitian yang menggunakan metode system thinking. Penelitian yang menggunakan system thinking, maka menganggap objek penelitian sebagai sesuatu yang kompleks.

Dengan metode penelitian seperti ini, penelitian ini memiliki nilai lebih dari sekedar penelitian yang menggunakan penelitian dengan pendekatan kualitatif murni. Analisis pada kualitatif murni hanya berupa interpretasi dari si peneliti. Objektivitasnya pun didasarkan pada proses triangulasi (pertanyaan terus-menerus). Sementara penelitian ini yang termasuk penelitian berbasis system thinking, menganalisis permasalahan dengan menggunakan kerangka teori dan model konseptual yang dijadikan alat intelektual oleh si peneliti.

Data dikumppulkan tidak hanya dengan melakukan studi pustaka. Karena perspektif yang digunakan adalah perspektif system thinking, maka data primer merupakan data yang yang harus didapatkan. Dengan demikian, peneliti mengumpulkan data dengan cara wawancara dengan pihak dari lembaga terkait. Selain itu, data didapatkan dari data-data yang dipublikasikan oleh lembaga terkait, seperti makalah kebijakan dan programnya, teks-teks pidato menteri, laporan teknis lembaga dan institusi terkait, brosur-brosur, dan tidak lupa juga data yang dipublikasikan di website.

Penelitian yang dilakukan oleh Adham, dkk dilakuan di Malaysia. Eksistensi dari dukungan entitas dan keterpaduan pengoperasiannya merupakan elemen penting dalam kebijakan pengembangan industri. Dalam menganalisis permasalahan yang terjadi, peneliti tidak hanya menggunakan VSM. Akan tetapi, terjadi kombinasi antara VSM dengan teori inovasi, khususnya teori inovasi yang dikemukakan oleh Schumpeterian, institusionalisasi, dan sistem inovasi. Kebijakan yang diteliti oleh para peneliti terkait dengan kebijakan pengembangan industri bioteknologi.

Model yang disajikan oleh peneliti memberikan ruang bagi pembuat dan pelaksana kebijakan dalam hal rekomendasinya untuk terus ditingkatkan. Dari hasil penelitian tersebut, hal yang bisa diambil pelajaran untuk penelitian selanjutnya adalah perbandingan antara kinerja yang sedang terjadi dari sebuah implementasi kebijakan dengan harapan target kinerja itu sendiri.

Hasil penelitian Adham, dkk (2012) juga menunjukkan bahwa pengembangan industri biteknologi merupakan upaya pemerintah Malaysia untuk menginstitusionalisasikan bisnis dan industri bioteknologi. Perspektif system thinking yang menjadi dasar penelitian ini sangat penting dalam membangun pondasi pembahasan pembangunan industri yang berbasis teknologi.

Jurnal dapat didownload disini.

Share this:

Tidak ada komentar